This video contains endoscopic appearence of adeno Ca in Barrett

Sabtu, 23 April 2011

Campak (Tampek )


Kebetulan pada Bulan April 2011 ini sedang musim campak di Eropa dan tampaknya di Indonesia juga, terutama di sekitar Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ada anak tetangga, teman kantor, teman kuliah dan sanak saudara yang kena. Kayaknya tulisan orang ini boleh membantu untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap penyakit ini. Tapi selebihnya haruslah mengunjungi dan berkkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten. Hanya sekedar ingin memebantu saja. 
Campak merupakan suatu penyakit yang mudah ditularkan melalui udara dan imunisasi adalah suatu tindakan yang efektif dalam mencegah penyakit ini. Semua anak dan orang dewasa yang lahir pada dan setelah tahun 1966 harus divaksinasi dengan 2 dosis vaksin MMR jika belum mempunyai kekebalan terhadap virus ini. Campak atau dikenal juga dengan nama morbilli, rubeola atau measles ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang dimaksud disini adalah /morbillivirus/ dari keluarga /Paramyxoviridae/. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan insiden tertinggi usia terkena campak adalah pada anak usia 1-2 tahun.

Apa itu campak?
Campak merupakan penyakit virus yang dapat mendatangkan komplikasi serius. Pada masa lalu, infeksi campak sangat umum di kalangan anak-anak.

Apa gejalanya?
Penyakit ini memiliki tiga fase klinis yaitu :
Fase inkubasi*  
yaitu waktu yang diperlukan dari saat terpapar penyakit hingga muncul gejala pertama. Masa inkubasi virus campak bervariasi antara 6-12 hari. Dan yang penting adalah hari ke 9-10 setelah terinfeksi adalah saat penularan penyakit tertinggi.
*Fase prodormal*.  
Fase ini biasa berlangsung 3-5 hari dan ditandai dengan gejala : 
  • Demam ringan
  • Batuk 
  • Pilek 
  • Konjungtivitis yang ditandai dengan mata merah dan berair serta photophobia. 
  • Bercak koplik. Bercak ini merupakan tanda khas terkena campak. Bercak ini terdapat pada langit-langit mulut berupa titik-titik putih keabu-abuan, berukuran sekecil butiran pasir dengan bagian tengah kemerahan yang kemudian dapat menyebar ke seluruh mukosa mulut dan bibir. Bercak ini biasanya menghilang dalam 12-18 hari.
*Fase akhir*. 
Fase ini ditandai dengan demam tinggi mendadak bahkan dapat mencapai 40 derajat C dan munculnya bercak-bercak kemerahan pada kulit. Bercak biasanya bermula dari belakang telinga dan leher di sepanjang garis rambut, kemudian menyebar muka, leher, lengan dan dada dalam 24 jam pertama. Lalu bercak menjadi semakin jelas dan terus menyebar ke perut, punggung, dan kaki dalam 2-3 hari. Pada fase ini mungkin penderita akan terlihat sangat menderita tetapi setelah bercak (ruam merah) keluar dan demam turun, maka dalam 24-36 jam kemudian pasien akan membaik dengan sendirinya. Bercak sendiri akan menghilang sesuai dengan urutan muncul dalam waktu 7-10 hari setelahnya. Keparahan dari gejala yang timbul tergantung dari usia penderita dan tingkat imunitasnya. Semakin kecil usia saat terkena maka akan semakin hebat gejalanya, dan semakin rendah daya tahan tubuhnya maka semakin hebat gejalanya.
Secara ringkas gejalanya :
  • Gejala pertama adalah demam, lelah, batuk, hidung beringus, mata merah dan sakit, dan terasa kurang sehat. Beberapa hari kemudian timbul ruam. Ruam tersebut mulai pada muka, merebak ke tubuh dan berlanjut selama 4-7 hari.
  • Sampai sepertiga penderita campak mengalami komplikasi, yang termasuk infeksi telinga, diare dan pneumonia, dan mungkin memerlukan rawat inap. Kira-kira satu dari setiap 1000 penderita campak terkena ensefalitis (pembengkakan otak).

Bagaimana penyakit ini ditularkan?
  • Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak dengan droplet atau cairan tubuh yang mengandung virus dan melalui udara. 90% anak yang berkontak dengan penderita campak akan tertular juga.
  • Campak biasanya ditularkan sewaktu seseorang menyedot virus campak yang telah dibatukkan atau dibersinkan ke dalam udara oleh orang yang dapat menularkan penyakit. Campak merupakan salah satu infeksi manusia yang paling mudah ditularkan. Berada di dalam kamar yang sama saja dengan seorang penderita campak dapat mengakibatkan infeksi.
  • Penderita campak biasanya dapat menularkan penyakit dari saat sebelum gejala timbul sampai empat hari setelah ruam timbul. Waktu dari eksposur sampai jatuh sakit biasanya adalah 10 hari. Ruam biasanya timbul kirakira 14 hari setelah eksposur.

Siapa saja yang menghadapi risiko?
  • Campak umum sebelum tahun 1966, maka kebanyakan orang yang lahir sebelum itu mempunyai kekebalan.
  • Orang yang menghadapi risiko campak termasuk:
  • Orang yang lahir pada atau sejak tahun 1966 yang belum pernah menderita campak dan belum pernah menerima dua dosis vaksin Campak-Gondong-Rubela (MMR) dari usia 12 bulan
  • Orang yang mempunyai sistem kekebalan yang lemah (mis. orang yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker atau orang yang sedang menerima obat steroid) meskipun telah diimunisasi sepenuhnya atau menderita infeksi campak sebelumnya

Bagaimana penyakit ini dicegah?
  • Perlindungan terbaik terhadap campak adalah imunisasi dengan dua dosis vaksin MMR. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap infeksi campak, di samping gondong dan rubela.
  • Vaksin MMR harus diberikan kepada anak-anak pada usia 12 bulan dan dosis kedua harus diberikan pada usia 4 tahun.
  • Siapapun yang lahir pada atau sebelum tahun 1966 atau belum menderita infeksi campak atau menerima vaksinasi MMR harus memastikan bahwa telah menerima dua dosis vaksin MMR dengan selang waktu sekurangkurangnya empat minggu.
  • Adalah aman untuk menerima vaksin lebih dari dua kali, maka orang yang kurang pasti harus divaksinasi.
  • • Penderita campak harus tetap tinggal di rumah sampai tidak lagi dapat menularkan penyakit (yaitu sampai 4 hari setelah ruam timbul).
  • • Bagi orang yang tidak mempunyai kekebalan dan telah mempunyai kontak dengan seorang penderita campak, adakalanya infeksi masih dapat dicegah dengan vaksin MMR jika diberikan dalam waktu 3 hari setelah eksposur atau dengan imunoglobulin dalam waktu 7 hari setelah eksposur.

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
  • Campak dicurigai sewaktu seseorang merasa kurang sehat, mengalami batuk, hidung beringus atau mata sakit dan demam diikuti dengan ruam merah di kulit.
  • Kapan saja campak dicurigai, tes darah dan sampel dari hidung, tenggorok dan air seni harus diambil untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Konfirmasi ini penting karena memungkinkan tindak lanjut kesehatan umum secara segera untuk orang lain yang menghadapi risiko terkena campak.
  • Bagaimana penyakit ini dirawat?
  • Karena penyebab campak adalah virus, maka disebut /self-limiting disease/ (dapat sembuh sendiri) karena itu kesembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh penderitanya. Pengobatan hanya bersifat suportif berupa : * Istirahat, * Obat penurun panas. * Asupan cairan yang cukup. * Vitamin A (100.000IU untuk usia 6 bulan- 1 tahun, dan 200.000IU untuk usia > 1 tahun). Vitamin A diberikan bila usia anak 6 bulan sampai 2 tahun saat terkena campak.
  • Penderita infeksi campak biasanya dinasihati untuk beristirahat, minum banyak cairan dan minum parasetamol untuk merawat demam. Tidak ada perawatan spesifik. Sebaiknya pasien campak ditempatkan pada ruangan hangat dan lembab serta hindari paparan sinar yang kuat. Biasanya penderita akan dirawat dalam ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit hingga empat hari setelah bercak muncul, setelah itu penderita dapat beraktivitas biasa.
  • Ketika seseorang dapat menularkan penyakit campak, penting agar ia tetap tinggal di rumah untuk mengurangi kemungkinan ditularkan kepada orang lain.

Kenapa kita harus waspada terhadap campak?
Karena campak dapat menimbulkan komplikasi pada 5-15% dari keseluruhan kasus. Komplikasi yang dapat muncul misalnya otitis media (radang telinga), pneumonia (radang paru), laryngitis, dan eksaserbasi (munculnya infeksi dari kuman yang dorman missal TBC). Tapi yang paling ditakutkan adalah komplikasi pada sistem saraf anak, komplikasi tersebut berupa ensefalitis/radang otak (paling sering), kelumpuhan. Biasanya kematian timbul akibat komplikasi yang timbul.

Bagaimana mencegah campak?
Vaksin adalah cara untuk mencegah campak. Bahkan di Indonesia, setiap anak wajib untuk imunisasi campak saat anak berusia 9 bulan. Vaksin yang diberikan dapat hanya campak saja yaitu saat usia 9 bulan (cukup sekali saja), atau gabungan campak, gondongan, dan campak jerman (MMR) saat usia 12-15 bulan. Untuk vaksin MMR, akan diberikan dosis kedua saat anak berusia 4-6 tahun. Orang dewasa dapat mengulang imunisasi campak saat masuk kuliah atau saat mau bekerja.

Apakah setelah vaksinasi masih bisa ketularan campak?
Hampir 95% anak yang mendapat vaksin tidak akan terkena campak, jadi kecil kemungkinan terkena lagi. Tetapi kadar kekebalan tubuh terhadap virus campak semakin menurun seiring bertambahnya usia, karena itu vaksin diulang lagi saat dewasa. Bila tidak diulang maka kemungkinan terkena lagi akan ada.
Apa benar kalau sudah terkena campak sekali tidak akan terkena lagi?
Hal ini memang benar, karena sekali terkena maka tubuh akan memiliki imunitas terhadap virus jadi tidak akan terkena lagi.

Benarkah vaksin MMR dapat menyebabkan autis?
Jawabannya adalah tidak. Menurut penelitian, tidak ada hubungan antara vaksin MMR dengan timbulnya autis pada anak.

Apa penderita campak boleh mandi?
Tentu saja boleh, hanya saja sebaiknya mandi dengan air hangat. Penderita juga sebaiknya tidak dibawa keluar dan terkena angin-anginan. Walaupun anak memaksa usahakan tetap berada dalam rumah. Jaga kehangatan badan sang penderita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar