This video contains endoscopic appearence of adeno Ca in Barrett

Selasa, 24 Mei 2011

Mioma Uteri, Komplikasi dan Penatalaksanaannya

PENGERTIAN

Tumor, kista dan mioma mempunyai perbedaan, yaitu tumor adalah segala penumbuhan jaringan yang berlebihan yang membentuk massa tertentu di bagian tubuh mana pun.

Sedangkan kista adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan. Organ reproduksi yang dapat mengalami kelainan berupa kista adalah ovarium atau indung telur. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas.
Kista ovarium juga beragam jenisnya, tergantung dari jaringan yang membentuknya dan jenis cairan yang ada di dalamnya. Misalnya, kista endometriosis yang cairannya berupa darah haid dan kista dermoid yang terdiri dari jaringan gigi, rambut, dan lemak.

Mioma uteri adalah tumor jinak di jaringan otot rahim (miometrium). Jadi, tumor ini mengenai organ rahim. Mioma uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan pembesarannya berkaitan dengan hormon estrogen

GEJALA KLINIS

  • Adanya tumor atau massa di perut bagian bawah
  • Perdarahan tidak normalà biasanya dalam bentuk menorrhagia
  • Nyeri
  • Disebabkan gangguan peredaran darah yang disertai nekrose setempat atau karena proses peradangan dengan perlekatan ke omentum usus
  • Dapat juga disebabkan tekanan urat saraf & menjalar ke pinggang & tungkai bawah
  • Penekanan rahim yang membesar
  • Tekanan di kandung kencing menimbulkan kerentanan kandung kencing, polyuria dan disuria.
  • Bila uretra tertekan, bisa timbul retensi urin.
  • Tekanan pada rectum, kadang-kadang menyebabkan konstipasi dan sakit pada saat defekasi.

GEJALA SEKUNDER
  • Anemia yang berat karena perdarahan
  • Lemah dan cepat lelah
  • Pusing
  • Mudah terjadi infeksi
  • Sesakn nafas
  • Erytrositosis pada mioma yang besar

PENGARUH MIOMA PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN

  • Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama pada mioma uteri submukosum
  • Kemungkinan abortus bertambah
  • Kelainan letak janin dalam rahim terutama pada mioma yang besar dan letak subserus
  • Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma yang letaknya di servix
  • Mempersulit lepasnya plasenta

Kista dan mioma termasuk jenis tumor yang angka kejadiannya cukup tinggi pada alat reproduksi. Kista ovarium dan mioma uteri dapat mengganggu proses reproduksi untuk terjadinya kehamilan. Bila terjadi kehamilan, kedua tumor ini dapat mengganggu kehamilan.

Contohnya, kehamilan dengan mioma uteri dapat mengakibatkan keguguran, sedangkan kehamilan dengan kista ovarium yang cukup besar dapat mengalami kista terpuntir yang merupakan kondisi akut, dan mungkin akan menghalangi bayi untuk lahir normal.

Mioma pada rahim dapat mengganggu kehamilan, yaitu menyebabkan kelainan letak janin (posisi janin melintang). Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan, yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma.

Apakah semua kista atau mioma harus dioperasi untuk diangkat? Jawabannya tergantung dari jenis tumor, sifat, ukuran, letak, dan usia penderitanya.

PENELITIAN

Salah satu penelitian kohort tentang Mioma


Successful myomectomy during pregnancy

D.E. Lolis, S.N. Kalantaridou,  G. Makrydimas,  A. Sotiriadis, I. Navrozoglou, K. Zikopoulos and E.A. Paraskevaidis
Meskipun leiomiomas biasanya tetap asimptomatik selama kehamilan, namun ia dapat mempersulit kondisi kehamilan. Dalam penelitian ini, akhir dari kehamilan diamati ketika miomektomi dilakukan selama kehamilan pada pasien terpilih saja yang disajikan. METODE: Sebuah studi kohort prospektif terhadap 13 wanita yang menjalani miomektomi selama kehamilan antara bulan Januari 1994 sampai dengan Desember 2001. Tata laksana bedah leiomioma dibutuhkan berdasarkan karakteristik dan gejala mioma. HASIL: Di antara total 15.579 wanita terdaftar di klinik prenatal peneliti, sebanyak 622 wanita hamil telah diidentifikasi mioma dengan pemeriksaan USG, dengan nilai insidens itu 3,9% (95% CI 3,6-4,3%). Sebagian besar korban mengalami gejala asimptomatik selama kehamilan atau ditata laksana secara konservatif (97,4%, 95% CI 96-98%). Di antara 622 pasien hamil dengan leiomioma, 13 menunjukkan komplikasi selama kehamilan dan memerlukan intervensi bedah (2,1%, 95% CI 0,9-3,2%), karena peningkatan ukuran lesi menyebabkan ketidaknyamanan dan / atau sakit perut yang parah tidak respons lagi hanya dengan penatalaksanaan konservatif dengan obat analgesik dan non-steroid anti-inflamasi obat. Pada 92% dari seluruh kasus, miomektomi berhasil dilakukan dan kehamilan berkembang baik tanpa komplikasi lebih lanjut sampai fase persalinan. KESIMPULAN: Data ini memberikan jaminan keamanan bagi wanita hamil dengan mioma uteri. Tata laksana bedah leiomioma uteri selama kehamilan dapat dengan sukses dilakukan pada pasien dengan kondisi tertentu.


Halaman ini masih dalam pengembangan <Thanks>

Rabu, 27 April 2011

Endoskopi Saluran Cerna




Endoskopi adalah suatu tindakan diagnostik dan terapeutik di Bidang Gastroenterohepatologi. Endoskopi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa bagian saluran cerna manusia secara visual dengan membidik melalui alat tersebut / melihat melalui layar monitor,sehingga dapat dilihat sejelas-jelasnya setiap kelainan saluran cerna.

Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.Secara sederhana dalam bahasa awam teknik endoskopi adalah memasukkan sebuah kamera mungil ke dalam lumen usus manusia sehingga citra lumen usus dapat ditampilkan di layar monitor dalam bentuk video.

Beberapa jenis gangguan yang dapat dilihat dengan endoskopi antara lain : abses, sirosis biliaris, perdarahan, bronkhitis, kanker, kista, batu empedu, tumor, polip, tukak, dan lain-lain.

Pemeriksaan endoskopi  ini merupakan salah satu sarana penunjang diagnostik yang cukup handal. Setelah ditemukannya endoskopi  yang lentur  perkembangan Gastroenterohepatologi menjadi pesat dan bahkan alat tersebut saat ini dapat juga dipakai sebagai alat terapeutik.

Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain. Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya.

Endoskopi  membantu seorang dokter untuk melihat langsung kondisi lumen saluran cerna termasuk saluran pankreas, kandung empedu beserta salurannya. Dengan melihat langsung keadaan dalam lumen tersebut tentu lebih banyak memberikan informasi dibandingkan dengan hasil yang diperoleh menggunakan cara tak langsung seperti menggunakan x-ray maupun CT-Scan.

Suatu hal yang penting bahwa seorang ahli endoskopi haruslah seseorang yang mempunyai pengetahuan mengenai saluran cerna, menguasai teknik serta keterampilan yang cukup untuk melakukan tindakan endoskopi . Di berbagai negara termasuk di Indonesia perkumpulan ahli Gastroenterologi-nya telah membuat suatu konsensus mengenai penggunaan endoskopi. Konsensus tersebut meliputi persyaratan pemakaian, pelatihan petugas, ekspertise serta penerapannya dalam penanganan penderita yang secara berkala selalu dapat diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Untuk melakukan tindakan endoskopi  diperlukan pengetahuan, pendidikan, pelatihan ketrampilan serta pengalaman yang cukup untuk mencapai kompetensi yang telah dtetapkan oleh kolegium dokter subspesialis gastroenterohepatologi.Untuk dapat menguasai prosedur Endoskopi  diperlukan syarat-syarat dasar tertentu di antaranya adalah menjalani pendidikan / pelatihan di pusat pelayanan kesehatan atau rumah sakit pendidikan yang memiliki fasilitas dan tenaga ahli endoskopi.

Pusat Endoskopi Saluran Cerna RSCM

Sejak Februari 2011 Pusat Endoskopi Saluran Cerna di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo telah diresmikan dan telah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan diagnostik dan terapeutik di Bidang gastroenterologi. Pusat tersebut terletak di tengah-tengah RSCM, tepatnya di Belakang Gedung IGD RSCM.

perawat nasibmu

Published On: 27 April 2011
JAKARTA: Perawat Indonesia belum memenuhi kualitas yang disyaratkan industri kesehatan internasional sehingga tidak bisa memenuhi peluang pasar global yang mensyaratkan sertifikasi kompetensi.
Menurut Ade Adam Noch, Deputi Penempatan BNP2TKI, perawat Indonesia tak mampu bersaing karena tidak memiliki sertifikat Registered Nurse dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni.

Ade mencatat permintaan pasar kerja global untuk tenaga perawat saat ini dan 10 tahun ke depan sangat tinggi.
Masih rendahnya kualitas perawat diakui Illah Sallah, Direktur Program Ditjen Dikti-Kemendiknas yang saat ini mulai menata sistem pendidikan keperawatan dengan mengembangkan sistem uji kompetensi.

“Kedepan, lulusan keperawatan serti Stikes, Akper dan Poltekes selain mendapatkan ijazah juga diharuskan memiliki sertifikasi kompetensi,” ujarnya dalam pertemuan rutin bulanan yang digelar Kadin Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia James T. Riady menuturkan untuk meningkatkan standar perawat Indonesia, Kadin dalam program lima tahunnya mencanangkan pengembangan tiga pilar penjaminan mutu tenaga kerja termasuk perawat.
Pengembangan itu melalui percepatan pengembangan standar kompetensi, percepatan pengembangan keselarasan dunia pendidikan dengan pasar kerja dan pengembangan sistem insentif peningkatan kualitas tenaga kerja.

Untuk percepatan pengembangan standar kompetensi, Kadin Indonesia akan membentuk Majelsi Pengembangan Standar Kopemtensi Industri yang beranggotakan para asosiasi industri.

Sementara itu untuk percepatan keselarasan dunia pendidikan dan pasar kerja, Kadin akan mengembangkan program pendidikan atau pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training). Adapun untuk pengembangan sistem insentif peningkatan kualitas tenaga kerja, Kadin akan memprakarsai program training fund dengan pola tabungan. (mfm)

Selasa, 26 April 2011

Gedung Pelayanan di RSCM

Banyak gedung baru yang megah dengan pelayanan canggih untuk melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang dibangun Kementerian Kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Berikut ini adalah foto-fotonya:

 1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Dulu Belanda membangun ini sebagai satu kesatuan dengan RSCM, sekarang sudah terpisah manajemennya namun kegiatannya tidak terpisahkan (simbiose mutualisma).
2. Gedung IRNA B: Bangunan yang tinggal kenangan, sekarang sedang dibangun Gedung CMU (Central Medical Unit) 4

 3. Gedung CMU 3: Untuk pelayanan pasien kanker dan kegiatan kefarmasian
 4. Gedung A: Unit Rawat Inap Terpadu berlantai 8 dengan kapasitas 600 TT untuk pasien Kelas III dan II
 5. Cipto Mangunkusumo Eye Center (CIMEC): Tempat pelayanan kesehatan mata tercanggih milik pemerintah di Indonesia. Terletak di Jalan Kimia RSCM
 6. Gedung Instalasi Gawat Darurat Baru: Renovasi April 2011, entry point untuk masuk dan mendapat pelayanan kesehatan ke RSCM
 7. Gedung A Unit Rawat Inap Terpadu: Salah satu sisi dengan panorama cantiknya
8. Gedung RSCM Kencana: Pelayanan pasien dengan paripurna

Masih banyak gedung lain di RSCM. Kalau sempat akan kami sampaikan. Terima kasih banyak.
Terima kasih untuk kontributor gambar: Ade Darmaone

WHO Hand Hygiene Video

Berikut ini kami sampaikan video awareness dari World Health Organization mengenai Program Cuci tangan untuk mencegah penularan penyakit lewat tangan yang terkontaminasi.
Kegiatan ini dilakukan oleh WHO setiap tahun pada tanggal 5 Mei yang merupakan hari Cuci Tangan Se dunia (Hand Hygiene World Day). Di RSCM sendiri melalui Panitia Pencegahan Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) dan PKMRS setiap tahun selalu mensosialisasikan pentingnya kebersihan tangan petugas kesehatan.
Kegiatannya berupa cuci tangan massal bertempat di Halaman Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A. Pegawai yang sudah cuci tangan menandatangani kanvas Hari Cuci Tangan Sedunia.
Video mengenai tatacara cuci tangan yang tepat untuk petugas kesehatan akan kami tampilkan berikutnya.



Buat yang mempunyai video, terima kasih banyak.
Kita masih belajar, belum punya video sendiri untuk di-upload. Sabar ya.

Sabtu, 23 April 2011

Campak (Tampek )


Kebetulan pada Bulan April 2011 ini sedang musim campak di Eropa dan tampaknya di Indonesia juga, terutama di sekitar Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ada anak tetangga, teman kantor, teman kuliah dan sanak saudara yang kena. Kayaknya tulisan orang ini boleh membantu untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap penyakit ini. Tapi selebihnya haruslah mengunjungi dan berkkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten. Hanya sekedar ingin memebantu saja. 
Campak merupakan suatu penyakit yang mudah ditularkan melalui udara dan imunisasi adalah suatu tindakan yang efektif dalam mencegah penyakit ini. Semua anak dan orang dewasa yang lahir pada dan setelah tahun 1966 harus divaksinasi dengan 2 dosis vaksin MMR jika belum mempunyai kekebalan terhadap virus ini. Campak atau dikenal juga dengan nama morbilli, rubeola atau measles ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang dimaksud disini adalah /morbillivirus/ dari keluarga /Paramyxoviridae/. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan insiden tertinggi usia terkena campak adalah pada anak usia 1-2 tahun.

Apa itu campak?
Campak merupakan penyakit virus yang dapat mendatangkan komplikasi serius. Pada masa lalu, infeksi campak sangat umum di kalangan anak-anak.

Apa gejalanya?
Penyakit ini memiliki tiga fase klinis yaitu :
Fase inkubasi*  
yaitu waktu yang diperlukan dari saat terpapar penyakit hingga muncul gejala pertama. Masa inkubasi virus campak bervariasi antara 6-12 hari. Dan yang penting adalah hari ke 9-10 setelah terinfeksi adalah saat penularan penyakit tertinggi.
*Fase prodormal*.  
Fase ini biasa berlangsung 3-5 hari dan ditandai dengan gejala : 
  • Demam ringan
  • Batuk 
  • Pilek 
  • Konjungtivitis yang ditandai dengan mata merah dan berair serta photophobia. 
  • Bercak koplik. Bercak ini merupakan tanda khas terkena campak. Bercak ini terdapat pada langit-langit mulut berupa titik-titik putih keabu-abuan, berukuran sekecil butiran pasir dengan bagian tengah kemerahan yang kemudian dapat menyebar ke seluruh mukosa mulut dan bibir. Bercak ini biasanya menghilang dalam 12-18 hari.
*Fase akhir*. 
Fase ini ditandai dengan demam tinggi mendadak bahkan dapat mencapai 40 derajat C dan munculnya bercak-bercak kemerahan pada kulit. Bercak biasanya bermula dari belakang telinga dan leher di sepanjang garis rambut, kemudian menyebar muka, leher, lengan dan dada dalam 24 jam pertama. Lalu bercak menjadi semakin jelas dan terus menyebar ke perut, punggung, dan kaki dalam 2-3 hari. Pada fase ini mungkin penderita akan terlihat sangat menderita tetapi setelah bercak (ruam merah) keluar dan demam turun, maka dalam 24-36 jam kemudian pasien akan membaik dengan sendirinya. Bercak sendiri akan menghilang sesuai dengan urutan muncul dalam waktu 7-10 hari setelahnya. Keparahan dari gejala yang timbul tergantung dari usia penderita dan tingkat imunitasnya. Semakin kecil usia saat terkena maka akan semakin hebat gejalanya, dan semakin rendah daya tahan tubuhnya maka semakin hebat gejalanya.
Secara ringkas gejalanya :
  • Gejala pertama adalah demam, lelah, batuk, hidung beringus, mata merah dan sakit, dan terasa kurang sehat. Beberapa hari kemudian timbul ruam. Ruam tersebut mulai pada muka, merebak ke tubuh dan berlanjut selama 4-7 hari.
  • Sampai sepertiga penderita campak mengalami komplikasi, yang termasuk infeksi telinga, diare dan pneumonia, dan mungkin memerlukan rawat inap. Kira-kira satu dari setiap 1000 penderita campak terkena ensefalitis (pembengkakan otak).

Bagaimana penyakit ini ditularkan?
  • Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak dengan droplet atau cairan tubuh yang mengandung virus dan melalui udara. 90% anak yang berkontak dengan penderita campak akan tertular juga.
  • Campak biasanya ditularkan sewaktu seseorang menyedot virus campak yang telah dibatukkan atau dibersinkan ke dalam udara oleh orang yang dapat menularkan penyakit. Campak merupakan salah satu infeksi manusia yang paling mudah ditularkan. Berada di dalam kamar yang sama saja dengan seorang penderita campak dapat mengakibatkan infeksi.
  • Penderita campak biasanya dapat menularkan penyakit dari saat sebelum gejala timbul sampai empat hari setelah ruam timbul. Waktu dari eksposur sampai jatuh sakit biasanya adalah 10 hari. Ruam biasanya timbul kirakira 14 hari setelah eksposur.

Siapa saja yang menghadapi risiko?
  • Campak umum sebelum tahun 1966, maka kebanyakan orang yang lahir sebelum itu mempunyai kekebalan.
  • Orang yang menghadapi risiko campak termasuk:
  • Orang yang lahir pada atau sejak tahun 1966 yang belum pernah menderita campak dan belum pernah menerima dua dosis vaksin Campak-Gondong-Rubela (MMR) dari usia 12 bulan
  • Orang yang mempunyai sistem kekebalan yang lemah (mis. orang yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker atau orang yang sedang menerima obat steroid) meskipun telah diimunisasi sepenuhnya atau menderita infeksi campak sebelumnya

Bagaimana penyakit ini dicegah?
  • Perlindungan terbaik terhadap campak adalah imunisasi dengan dua dosis vaksin MMR. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap infeksi campak, di samping gondong dan rubela.
  • Vaksin MMR harus diberikan kepada anak-anak pada usia 12 bulan dan dosis kedua harus diberikan pada usia 4 tahun.
  • Siapapun yang lahir pada atau sebelum tahun 1966 atau belum menderita infeksi campak atau menerima vaksinasi MMR harus memastikan bahwa telah menerima dua dosis vaksin MMR dengan selang waktu sekurangkurangnya empat minggu.
  • Adalah aman untuk menerima vaksin lebih dari dua kali, maka orang yang kurang pasti harus divaksinasi.
  • • Penderita campak harus tetap tinggal di rumah sampai tidak lagi dapat menularkan penyakit (yaitu sampai 4 hari setelah ruam timbul).
  • • Bagi orang yang tidak mempunyai kekebalan dan telah mempunyai kontak dengan seorang penderita campak, adakalanya infeksi masih dapat dicegah dengan vaksin MMR jika diberikan dalam waktu 3 hari setelah eksposur atau dengan imunoglobulin dalam waktu 7 hari setelah eksposur.

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
  • Campak dicurigai sewaktu seseorang merasa kurang sehat, mengalami batuk, hidung beringus atau mata sakit dan demam diikuti dengan ruam merah di kulit.
  • Kapan saja campak dicurigai, tes darah dan sampel dari hidung, tenggorok dan air seni harus diambil untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Konfirmasi ini penting karena memungkinkan tindak lanjut kesehatan umum secara segera untuk orang lain yang menghadapi risiko terkena campak.
  • Bagaimana penyakit ini dirawat?
  • Karena penyebab campak adalah virus, maka disebut /self-limiting disease/ (dapat sembuh sendiri) karena itu kesembuhan sangat tergantung pada daya tahan tubuh penderitanya. Pengobatan hanya bersifat suportif berupa : * Istirahat, * Obat penurun panas. * Asupan cairan yang cukup. * Vitamin A (100.000IU untuk usia 6 bulan- 1 tahun, dan 200.000IU untuk usia > 1 tahun). Vitamin A diberikan bila usia anak 6 bulan sampai 2 tahun saat terkena campak.
  • Penderita infeksi campak biasanya dinasihati untuk beristirahat, minum banyak cairan dan minum parasetamol untuk merawat demam. Tidak ada perawatan spesifik. Sebaiknya pasien campak ditempatkan pada ruangan hangat dan lembab serta hindari paparan sinar yang kuat. Biasanya penderita akan dirawat dalam ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit hingga empat hari setelah bercak muncul, setelah itu penderita dapat beraktivitas biasa.
  • Ketika seseorang dapat menularkan penyakit campak, penting agar ia tetap tinggal di rumah untuk mengurangi kemungkinan ditularkan kepada orang lain.

Kenapa kita harus waspada terhadap campak?
Karena campak dapat menimbulkan komplikasi pada 5-15% dari keseluruhan kasus. Komplikasi yang dapat muncul misalnya otitis media (radang telinga), pneumonia (radang paru), laryngitis, dan eksaserbasi (munculnya infeksi dari kuman yang dorman missal TBC). Tapi yang paling ditakutkan adalah komplikasi pada sistem saraf anak, komplikasi tersebut berupa ensefalitis/radang otak (paling sering), kelumpuhan. Biasanya kematian timbul akibat komplikasi yang timbul.

Bagaimana mencegah campak?
Vaksin adalah cara untuk mencegah campak. Bahkan di Indonesia, setiap anak wajib untuk imunisasi campak saat anak berusia 9 bulan. Vaksin yang diberikan dapat hanya campak saja yaitu saat usia 9 bulan (cukup sekali saja), atau gabungan campak, gondongan, dan campak jerman (MMR) saat usia 12-15 bulan. Untuk vaksin MMR, akan diberikan dosis kedua saat anak berusia 4-6 tahun. Orang dewasa dapat mengulang imunisasi campak saat masuk kuliah atau saat mau bekerja.

Apakah setelah vaksinasi masih bisa ketularan campak?
Hampir 95% anak yang mendapat vaksin tidak akan terkena campak, jadi kecil kemungkinan terkena lagi. Tetapi kadar kekebalan tubuh terhadap virus campak semakin menurun seiring bertambahnya usia, karena itu vaksin diulang lagi saat dewasa. Bila tidak diulang maka kemungkinan terkena lagi akan ada.
Apa benar kalau sudah terkena campak sekali tidak akan terkena lagi?
Hal ini memang benar, karena sekali terkena maka tubuh akan memiliki imunitas terhadap virus jadi tidak akan terkena lagi.

Benarkah vaksin MMR dapat menyebabkan autis?
Jawabannya adalah tidak. Menurut penelitian, tidak ada hubungan antara vaksin MMR dengan timbulnya autis pada anak.

Apa penderita campak boleh mandi?
Tentu saja boleh, hanya saja sebaiknya mandi dengan air hangat. Penderita juga sebaiknya tidak dibawa keluar dan terkena angin-anginan. Walaupun anak memaksa usahakan tetap berada dalam rumah. Jaga kehangatan badan sang penderita